Tapi ketika suatu malam sepulang kerja -atau main?- dan merasa sedikit capek di kamar. Iseng-iseng saya memainkan beberapa permainan favorit di laptop -thanks buat pacar tersayang yang sudah meng-install beberapa games di laptop saya :)
Ketika permainan saya sampai pada level yang cukup tinggi, saya beberapa kali mengalami game over dan harus mengulang. Bahkan sampai waktu menunjukkan pukul 24.00, yang berarti sudah hampir 4 jam main, saya belum berhasil juga. Kesel sih, kurang sedikit lagi saya bisa menyelesaikan game itu. Tapi mau nggak mau saya harus tidur, besok masih harus datang ke kantor baru saya.
Sebelum tidur, saya sempat berpikir tentang game saya. Bukan tentang strategi bagaimana saya harus menyelesaikan tanpa game over duluan. Tapi tentang hidup dan game. Sebenernya, nggak ada hubungannya antara game dengan hidup. Tapi kalo dipikir-pikir, hidup itu seperti main game. semakin tinggi level yang kita mainkan, semakin sulit misinya. Sama kayak hidup. Semakin matang kehidupan yang kita jalani, semakin sulit ujian yang Tuhan berikan untuk kita. Tapi sayangnya, dalam dunia nyata kita nggak memiliki cadangan nyawa seperti dalam game. Kalo kita kalah, bisa mengulang dari awal dengan tanpa cacat sedikit pun. Enak ya, kalo bisa kayak gitu. Setiap kita melakukan kesalahan atau mengalami musibah, kita putar waktu dan mengulang dari awal. Tapi kalo dipikir-pikir sebenernya kita juga punya 'nyawa cadangan' itu. Ya nggak bener-bener berfungsi seperti dalam game sih. Ibaratkan saja 'nyawa cadangan' itu seperti bagian lain dalam kehidupan kita. Hal yang pasti selalu ada ketika kita melakukan kesalahan atau mengalami musibah.
Kehidupan itu seperti game. Semakin tinggi level-nya, semakin sulit misinya. Semakin lama kita hidup, semakin berat ujian yang Tuhan berikan. Kita memang tidak punya 'nyawa cadangan'. Kalo kita memutuskan untuk 'game over' dari kehidupan, kita tidak bisa mengulang dari awal untuk memperbaiki semuanya. Kalo kita melakukan kesalahan, sulit buat kita mengulang lagi dan menghindari kesalahan yang sama. Kalo kita mendapat musibah, kita nggak bisa melawan dengan 'senjata'. 'nyawa cadangan' kita nggak berbentuk. Tapi dia memang ada ketika kita menjalani ujian dari Tuhan, melakukan kesalahan, atau mendapat musibah.
Sampai sini sudah ngerti? Yah, kalo ada yang nggak ngerti dari apa yang saya ketik sih, saya maklum. Ini kan hasil dari pemikiran saya sendiri. Dari pengamatan saya.
Yang jelas, 'nyawa cadangan' itu memang ada. Tapi bukan nyawa yang bisa bikin orang mati bangkit dari kubur. Hm... coba diobrolin sama teman, saudara, keluarga, atau pasangan deh. Pasti seru ngbrolin 'nyawa cadangan' ini. Mungkin bahkan kita bisa menemukan jawaban yang berbeda-beda dari setiap orang yang kita tanya. Kembali ke kehidupan yang seperti game. Yang jelas, kehidupan itu lebih menarik daripada game. Lebih kompleks. nggak monoton. Kadang warna-warni, nggak jarang juga yang hitam-putih atau cuma hitam.