Rabu, 19 Januari 2011

Hujan

Hari ini Kota Jombang hujan. Hujan. mengingatkan saya akan banyak hal. Yang indah dan membahagiakan dan juga menyedihkan. Sering saya bayangin saya lagi jalan-jalan di luar dengan payung di tangan saya. Kalau dulu saya hobi bayangin, kalau saya main air hujan. Yah, bayangan dan imajinasi kita sering berubah seiring berjalannya waktu. Tapi ngomong-ngomong soal kenangan di waktu hujan. Jujur saja, sebagian besar saya sudah lupa. Tapi kenapa ya, menatap tetesan air hujan itu menimbulkan nostalgia tersendiri? Hanya saja, sudah dua tahun ini -oke, hampir dua tahun ini- saya sudah tidak pernah mensyukuri fenomena alam yang satu ini. Sulit rasanya sekarang menikmati hujan ditengah tuntutan pekerjaan yang mengejar-ngejar kita. Tapi karena sekarang jadwal saya sudah agak longgar, rasanya sah-sah saja jika saya sesekali mengamati sekitar saya. Hujan itu banyak bicara. Sayangnya saya tidak bisa menangkap apa yang mereka katakan. padahal saya ingin juga berbicara dengan mereka.

Sabtu, 08 Januari 2011

TAKUT

Setiap orang pasti punya ketakutan-ketakutan yang disadari atau tidak, selalu mengikuti perjalanan hidup mereka. Dulu sewaktu kita masih kecil, kita sering takut pada hal-hal yang menurut kita 'besar'. Petir, banjir, hantu, jagoan sekolah, kemarahan orang tua, hukuman. Namun ketika remaja ketakutan itu berubah menjadi kepada hal-hal yang ada pada diri kita. Takut tidak cantik, takut tersaingi, takut ditolak... :) iya kan? Seiring kita meninggalakn dunia itu, kita digiring menuju ketakutan-ketakutan berikutnya. Saat kita mulai menapaki dunia kedewasaan. Saat tanggung jawab mulai dibebankan ke pundak kita. Pada saat inilah, ketakutan kita yang dulu seakan-akan berkumpul di sekitar kita. Membuat beban di pundak kita makin berat. Saat itulah kita memiliki dua pilihan. Meninggalkannya dan lari atau menghadapinya? Kalau kita meninggalkan semua ketakutan itu, justru dia yang akan mengejar kita. Bahkan, bukan tidak mungkin akan mengikuti sampai kita tiada. api jika kita harus mengadapinya, apakah kita memilki kekuatan untuk menghadapi semua ketakutan itu?Jika itu (kekuatan) ada, dari mana kita mendapatkannya? Sekali lagi, hidup ini adalah kuis, permainan, game, apa pun sebutannya.Tapi satu persamaan, semua menyodorkan pilihan. Mana pilihan yang terbaik untuk kita? Jika kita telah memilih, apakah kita sanggup untuk terus setia dan menjaga pilihan kita bahkan mengorbankan nyawa kita untuknya? Hidup ini adalah sekolah, banyak masalah yang harus diselesaikan, banyak pertanyaan yang harus dijawab, banyak ketakutan yang harus dihadapi. Apa yang kita punya untuk itu semua? Jawabannya ada dalam hati kita masing-masing.

Kamis, 06 Januari 2011

DECISION

You know, making decision is the hardest thing to do. Banyak yang harus dipertimbangkan ketika kita jadi mengambil keputusan itu. Pikirkan, yang lebih utama, dampak dari keptusan kita, persiapan kita, rencana kita dan hal-hal lain sampai yang paling remeh sekalipun. Itulah sebabnya sebuah peraturan tidak bisa asal dibuat. Harus ada pertimbangan-pertimbangan yang tidak boleh merugikan siapa pun. Terutama yang berhubungan langsung dengan kita.
Belajar membuat keputusan aku lakukan kali pertama saat bekerja di sini. Two years ago. Honestly, that day was really confused for me. Making decison it's something I never done before. And when the condition made me to do that, I've to learn to make it. And now, ketika keadaan itu terulang lagi tapi dengan situasi yang berbeda, aku harus mengulang lagi untuk membuat keputusan yang tentunya harus kupikirkan masak-masak kembali. So, it surprised when happen :)
Dalam hidup kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit bahkan sangat sulit untuk kita jalani. Kita mungkin berpikir, bisakah kita melewatinya? Bisakah kita menjadi bagian dari itu? Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalu begini? Bagaimana kalau begitu? dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya. Tapi jika belum-belum kita sudah ragu, maka sampai kapan pun kita tetap akan ragu dan sulit untuk melakukan hal-hal lainnya. Jika masih sempat, yakinlah akan apa yang akan kita lalui. Aku memang bukan ahlinya dalam memberi motivasi atau berbagi pengalaman, tapi setidaknya dengan begini aku tahu apa yang harus aku hadapi dan sebesar apa nyaliku untuk melaluinya.