Selasa, 11 Oktober 2011

A letter to my dear

Sayang,
Aku tahu ini mungkin terdengar berlebihan. Tapi aku cuma ingin kamu tahu apa yang aku rasakan.

Sayang,
Kita baru saja bertengkar. Karena suatu hal yang berbeda antara kamu dan aku.
Bagaimanapun, itu semua salahku. Aku akui itu.
Aku mungkin nggak mendengarkan kamu sebagai seseorang yang butuh teman untuk bicara atau berbagi masalah.
Aku cuma mementingkan kekhawatiran dan ketakutanku sendiri.

Ketika malam itu kamu mengungkapkan kekecewaanmu, aku akui memang aku yang salah.
Tapi aku menangis.
Bukan karena menghadapi kamu yang marah.
Semuanya lebih karena aku menyesal nggak mengerti apa yang kamu inginkan.
Aku belum bisa menemani kamu di saat-saat kamu butuh teman untuk bicara.
Saat kamu lagi ada masalah.
Saat kamu butuh seseorang untuk membuat kamu tetap semangat.
Saat kamu bahkan merasa sangat lemah sampai butuh seseorang untuk membantu kamu tetap tegar.

Aku memang belum bisa menjadi seperti itu.
Apalagi dengan jarak kita yang agak berjauhan sekarang.
Semakin sulit buat aku dan kamu untuk bicara dan berbagi suka duka menjalani kehidupan kita yang baru mulai.

Kemudian aku minta maaf. Meskipun oke, terlambat.
Aku bukannya nggak mau minta maaf ke kamu. Bagiku, ketika meminta maaf. Berarti kita benar-benar melupakan kesalahan masing-masing dan kembali seperti semula.
Aku takut jika minta maaf, malah kamu anggap suatu alasan untuk menghindari kesalahan.
Biasanya itu kesan yang aku dapat dari orang lain.

Jadi, kalau memang kamu sudah memaafkan aku, ya sudah.
Jadilah kamu seseorang yang sebelum kamu marah sama aku.
Aku nggak akan mengulangi kesalahan yang sama, jika itu yang kamu mau.
Aku selalu ingin buat kamu bahagia, tapi mungkin caranya yang salah.
Aku melakukannya dengan caraku. Bukan dengan cara kita.
Kali waktu, aku akan mendengarkan kamu bicara.
Aku sediakan bahuku jika kamu ingin menangis -itu kalau kamu bisa menangis-
Aku ikut jika kamu butuh teman untuk jalan.
Aku berusaha untuk nggak mengecewakan kamu lagi.

Kalau pada akhirnya ada yang menganggap aku sudah dibutakan sama kamu,
Aku akan jawab:
Aku nggak buta. Itu semua karena aku butuh kamu dan kamu butuh aku.

Love,

Me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar