Jumat, 30 September 2011

Cerita Menarik Yang Lain

Hm... sekarang ini di studio siar tempat saya bekerja sedang ada maintenance peralatan. Jadi saya ada sedikit waktu untuk bertukar cerita terbaru. Seperti yang sudah diketahui, saya sekarang bekerja di Pandaan. Masih bagian dari Jawa Timur... :)
Nah, setiap berangkat dan pulang kerja, -mengingat saya tinggal di tempat kost yang lumayan jauh- saya memanfaatkan jasa tukang ojek. Jadi, ya, saya naik ojek tiap hari. Soal ojek ini, ada cerita yang cukup menarik. Ada satu tukang ojek yang cukup baik sebenarnya, tapi terkadang karena kebaikannya itu, saya jadi merasa nggak nyaman. Mungkin karena saya nggak biasa menerima kebaikan orang ya... hehehe. Jadi sudah tiga kali ini, -bukan tiga hari- setiap saya berangkat kerja saya naik ojek gratis dari bapak tadi. Orangnya sudah berumur kira-kira 60-an tahun, setinggi saya, dan keramahannya mengingatkan saya pada orang-orang desa yang tulus ingin membantu tapi jadi terkesan berlebihan untuk orang kota. Hahaha... Pertamanya sih, saya masih membayar pada bapak tadi -saya tidak tahu atau lupa namanya- tapi pada kali ketiga ketika saya kembali menumpang ojeknya, saya diminta menunda pembayaran. Katanya sih nanti sekalian kalau pulang. I said, ok then...
Tapi pada kali kedua begitu juga. Padahal setiap pulang kerja saya tidak menumpang ojek si bapak tadi. Saya jadi nggak enak hati, saya sudah berhhutang dua kali sama si bapak. Dan saya teringat pesan ibu, jangan terlalu lama menyimpan hutang. Saya lalu berniat -bukan bertekad. Tapi cukup bagus kan..?- untuk membayar ongkos yang saya utang sama si bapak, kalau saya ketemu orangnya. Tapi hari ini, ketika saya menunmpang ojeknya kembali untuk berangkat kerja, saya malah digratiskan alias nggak perlu bayar ongkos. Wah, saya sih bersyukur, bisa ketemu orang baik di sini. Tapi sekaligus nggak enak, si bapak kan juga mesti cari nafkah buat makan sehari-hari. Biar kata beliau bilang saat ini hidup sendiri. Apalagi saya ini orang asing. Apa nggak takut kalau saya manfaatkan kebaikan beliau? Nah, bagaimana menurut anda? Saya yakin insya Allah si bapak tukang ojek ini baik. Hanya, saya belum terbiasa menerima kebaikan orang. Itu saja. Semoga beliau mendapat balasan yang lebih baik dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar